Saturday, October 8, 2011


KEDAULATAN TUHAN YESUS DALAM KEHIDUPANKU

Sebelum saya menceritakan mengenai kedaulatan Tuhan dalam kehidupan saya , terlebih dahulu saya akan memperkenalkan siapa saya. Nama lengkap saya ialah Ruth Grace Tien Sianturi dan lulusan dari SMAN 1 KOTA TANGERANG SELATAN . Jurusan yang saya ambil ketika SMA ialah IPA . Dan tak pernah terbayangkan ketika saya kelas 10-11 SMA untuk masuk Fakultas Hukum . Tapi saya percaya itulah kehendak Tuhan bagi hidupku .
Kemudian saya akan menceritakan suatu hal yang menunjukkan kedaulatan Tuhan dalam kehidupanku yang sangat berkesan . Dimana Tuhan Yesus membentuk dan memproses saya seturut kehendakNya yang luar biasa dan dahsyat dalam kehidupanku. Pengalaman yang saya akan cerita adalah suatu kehidupan atau perjalan hidup yang saya alami kurang lebih 1 tahun lalu .
Kisah hidup yang akan saya ceritakan ialah mengenai pendidikan saya .Dan akan saya mulai ketika kelas 11 ( 2 SMA ) tepatnya semester genap . Pada saat itu saya selalu mendapat nilai tinggi di pelajaran BIOLOGI  karena saya jurusan IPA dan sebelum pembagian rapor , ibu guru bidang studi Biologi menyebutkan siapa saja yang  mendapat nilai dibawah 80 . Dan  Puji Tuhan saya tidak disebut . Dan ketika tiba saatnya pengambilan RAPOR (HASIL BELAJAR SEMESTER GENAP) saya melihat semua daftar nilai yang ada di rapor . Dan ketika saya melihat pelajaran Biologi , saya cukup terkejut dengan nilai yang saya peroleh . Nilai yang diberikan oleh guru saya adalah 77 betapa terkejutnya saya mendapat nilai tersebut .Nilai tersebut membuat saya tidak masuk dalam daftar 10 besar . Saya cukup sedih mendapat nilai tersebut lalu saya keluar untuk pulang menuju rumah . Dan ketika saya melangkah menuju gerbang saya bertemu dengan teman saya , dia adalah siswa kristen seperti saya lalu kami membicarakan nilai tersebut , tiba-tiba kami teringat apa yang pernah dikatakan oleh guru agama dan senior kami yang juga Kristen . Bahwa guru tersebut sangat fanatik terhadap siswa kristen . Betapa hancurnya hati kami, karena keinginan tahuan kami kepada teman-teman seiman kami , akhirnya kami bertanya kepada mereka dan juga rupanya  mereka mendapat nilai seperti yang kami dapatkan yaitu 77 . Setelah kami berdiskusi akhirnya kami tidak bersedih lagi , Karena kami percaya Tuhan Yesus sayang dan cinta kepada  kami dan takkan pernah meninggalkan kami.
Dan setelah di kelas 12 ( 3 SMA ) penyertaan dan tuntunan Tuhan salam studi saya sungguh luar biasa , Tuhan memberi guru-guru yang baik dan mengasihi saya . Dan juga teman-teman yang sangat baik , di kelas 12 persahabatan kami sungguh terasa karena mungkin kami akan berjuang bersama-sama demi masa depan kami . Dan tiba saatnya pembagian hasil belajar kami selama semester Ganjil pada bulan desember . Puji Tuhan saya sungguh sangat bahagia dan senang , karena Tuhan memberikan saya tempat di 10 besar . Tuhan Yesus sungguh baik dan dahsyat dalam kehidupan saya . Dan saya sungguh bangga mempunyai Tuhan seperti Tuhan Yesus . Ketika memasuki semester genappun saya merasakan jamahan Tuhan dalam studi saya . Jadi tepatnya bulan maret , penerimaan mahasiswa baru untuk masuk PTN ( Perguruan Tinggi Negeri ) tahun ini sama seperti beberapa tahun lalu yaitu dengan sistem UNDANGAN  . Jadi , bagi siswa yang berprestasi mempunyai kesempatan untuk masuk PTN tanpa jalur tes . Puji Tuhan saya diikutsertakan pihak sekolah untuk mengikuti SNMPTN UNDANGAN . Ketika SNMPTN UNDANGAN saya memilih semua jurusan IPA , pilihan pertama saya di IPB dan kedua yaitu USU . Tapi , beberapa hari kemudian saya berubah pikiran saya mengubah pilhan pertama saya dengan UNDIP .
Setelah semua proses SNMPTN UNDANGAN selesai saatnya kami harus mempersiapkan diri secara ekstra untuk menghadapi UN ( UJIAN NASIONAL ) .Untuk menghadapi UN , sekolah kami menyelenggarakan pemantapan setiap hari . Dan tepatnya 1 minggu sebelum UN kami melaksanakan doa bersama di sekolah kami , tetapi bedanya tiap agama memiliki ruang masing-masing . Kami saling mendoakan untuk keberhasilan kami semua , kami para anak Tuhan sungguh bangga berada di sekolah yang memperbolehkan kami beribadah . Pergumulan kami sangat besar untuk mengahdapi UN . Dan tiba saatnya penyelenggaraan UN , Puji Tuhan kami menyelenggarakan UN dengan lancar .  Dan tepatnya tanggal 16 Mei 2011 kami menerima kabar bahwa angkatan kami lulus 100% , kami tetap menjaga nama baik sekolah kami yang selalu lulus 100% Puji Tuhan . Kami sangat bersyukur atas kasih dan berkat Tuhan dan juga sekolah  kami menerima predikat sebagai sekolah terbaik dalam hasil UN di kota kami dan terbaik ke-4 di provinsi Banten . Tepatnya tanggal 17 Mei 2011 adalah tanggal dimana penetuan hasil SNMPTN UNDANGAN , saya sangat berharap mendapatkannya . Tetapi , Tuhan berkehendak lain saya gagal dalam SNMPTN UNDANGAN dan ada rasa penyesalan yang sungguh besar karena saya mengubah pilihan saya ke UNDIP dari IPB karena , bilamana saya memilih IPB pasti saya diterima. Tapi saya yakin ini adalah jalan Tuhan dan rencana Tuhan telah Ia sediakan bagiku .
Karena kegagalan saya dalam SNMPTN UNDANGAN akhirnya saya mengikuti SNMPTN TERTULIS , karena keinginan saya masuk Perguruan Tinggi Negeri . Dalam SNMPTN tertulis saya memilih UI dan UNPAD  . Dan juga saya mengikuti SMUP (Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran) dikarenakan SMUP tidak menyelenggarakan tes , akhirnya sebelum penyelenggaraan SNMPTN saya telah mendaftar SMUP juga walau batas akhir pendaftaran masih lama . Saya sangat bergumul kepada Tuhan agar Tuhan memberi kemenangan saya dalam SNMPTN ini . Dan tiba tanggal 29 juni 2011hari dimana akan diumumkan hasil SNMPTN TERTULIS , hari itu juga saya sangat bergembira karena saya mendapat kesempatan untuk meet and greet dengan salah satu pemain BOLA dari INGGRIS yaitu RIO FERDINAND bek Manchester United dan TIMNAS Inggris . Setelah selesai acara saya kembali kerumah secepat mungkin untuk melihat hasil SNMPTN . Tetapi , lagi dan lagi  saya gagal dalam SNMPTN . Hati saya sangat hancur , saya menangis sepanjang hari . Lalu , ayah saya menghibur saya . Ayah saya adalah orang yang sangat takut akan Tuhan dan memiliki iman yang kuat . Dia berkata : ‘ adakalanya Tuhan memberi terlebih dahulu kepada teman atau orang yang kita kenal , Tuhan ingin melihat apakah kita juga bersyukur atas kemenangan mereka ,atas apa yang mereka peroleh ? Tuhan melakukan itu karena Dia sayang kepada anakNya .Tuhan telah memberikannya kepadamu . Dan sekarang giliranmu grace ‘ Ketika papa berkata seperti itu saya menangis sukacita dan saya percaya Tuhan Yesus sayang padaku  . Lalu saya mengikuti semua Ujian Mandiri seperti UMB dan SIMAK UI . Tetapi , saya tidak sama sekali mendaftar ke PTS ( Perguruan Tinggi Swasta ). Saya mengikuti semua tes dan berharap inilah rencana Tuhan bagiku . Akhirnya setelah beberapa hari , hari dimana pengumuman UMB pun tiba yaitu tanggal 16 JULI 2011dan Puji Tuhan saya diterima di fakultas HUKUM USU , saya sungguh merasa bersyukur kepada Tuhan . Papa dan Mama sangat bahagia karena mereka adalah alumni dari USU , karena itu kami sudah menyiapkan keperluan untuk daftar ulang . Dan juga keesokan harinya tanggal 17 JULI 2011 adalah hari dimana pengumuman SMUP dan Puji Tuhan yang tak terhingga saya panjatkan kehadiran Tuhan ,karena Tuhan memberi saya FH UNPAD . Itu adalah anugerah yang sungguh besar dari Tuhan . Papa mengingatkan apa yang pernah ia katakan bahwa Tuhan sayang grace dan Inilah giliran Grace . Dan setelah itu tanggal 19 JULI 2011 juga adalah hari dimana pengumuman SIMAK UI , dan Puji Tuhan saya juga berhasil diterima di FISIP UI . Dan karena kebesaran yang Tuhan berikan mukjizat yang luar biasa ,akhirnya saya kembali bergumul apa yang harus saya pilih . Dan Tuhan menunjukkan seperti apa yang pernah Tuhan tunjukkan ketika saya study tour kelas 11 . Akhirnya saya memilih FH UNPAD dan saya percaya FH UNPAD adalah yang terbaik yang Tuhan berikan dan sediakan untuk masa depan ku yang penuh harapan bersama dengan Yesus . Sungguh besar karya Tuhan dalam kehidupanku tak henti-hentinya saya bersyukur atas apa yang Tuhan berikan . Dan tak sepatutnya saya berkata itu karena kepintaranku itu karena aku dll tapi selalu saya berkata ‘ITU SEMUA KARENA TUHAN.’ Dia adalah Allah yang teramat baik dan sangat baik sungguh bangga mempunyai Allah seperti Dia .










Pemahaman yang saya dapat dari peristiwa tersebut ialah :
·         Tuhan Yesus mengasihi dan menyanyangi kita .
·         Tuhan ingin melihat hidup kita , apakah kita selalu bersandar dan menaruh harapan kita sepenuhnya kepadaNya .
·         Tuhan ingin memproses hidup kita agar kita menjadi pribadi yang seturut dengan kehendakNya .
·         Dan juga apakah kita selalu bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidup kita ? Karena , Tuhan ingin agar kita selalu bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidup kita .


” Semua kejadian yang saya alami tersebut membuat saya semakin lebih dekat kepada Tuhan , membuat saya menjadi pribadi yang teguh yang bersyukur atas apa yang terjadi dalam kehidupan ini . Dan saya juga percaya apapun yang terjadi dalam kehidupan kita ,pasti seturut dengan kehendakNya agar kita menjadi pribadi yang luar biasa , tak perlu kita khawatir akan apapun juga , selalu bersandar harap dan berserah penuh didalam Tuhan Yesus . Karena , Tuhan telah berjanji Tuhan akan memberi masa depan yang penuh harapan bagi kita dan rancangan damai sejahtera dalam hidup kita asal kita selalu dekat dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan Yesus . Tuhan kita adalah Allah yang tak pernah ingkar janji dan adalah Allah yang setia dan adil  “ Dan tak lupa kita harus selalu bersyukur atas apapun yang terjadi dalam kehidupan kita .

PANCASILA


Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945

1.     Landasan Pendidikan Pancasila

a)      Landasan Hitoris
Secara Historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri .
b)     Landasan Kultural
Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri .
c)     Landasan Yuridis
Landasan Yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional berdasarkann Pacasila.
d)     Landasan Filosofis
Pancasila  sebagai dasar filsafat negara dan pandangan  filosofis bangsa Indonesia . Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.
2.      Tujuan Pendidikan Pancasila
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.43/DIKTI/KEP/2006 , dijelaskan bahwa tujuan materi Pancasila dalam rambu-rambu Pendidikan Kepribadian mengarahkan pada moral yang diharapkan terwujudkan dalam kehidupan sehari-hari .
3.      Pembahasan Pancasila  secara Ilmiah
Pembahasan Pancasila termasuk filsafat Pancasila, sebagai suatu kajian Ilmiah, harus memenuhi syarat-syarat ilmiah sebagai dikemukakan oleh J.R. Poedjowijatno dalam bukunya ‘Tahu dan Pengetahuan’ yang merinci syarat-syarat ilmiah sebagai berikut :
1)      Berobjek
2)      Bermetode
3)      Bersistem
4)      Bersifat Universal
Tingkatan Pengetahuan Ilmiah
                Tingkatan pengetahuan ilmiah dalam masalah ini bukan berarti tingkatan dalam hal kebenarannya namun lebih menekankan pada karakteristik pengetahuan masing-masing dan sangat ditentukan oleh macam-macam pertanyaan ilmiah sebagai  berikut ini .
1)     Pengetahuan Deskriptif
Kajian Pancasila secara deskriptif ini antara lain berkaitan dnegan kajian sejarah perumusan pancasila, nilai-nilai Pancasila serta kajian tentang kedudukan  dan fungsi Pancasila .
2)     Pengetahuan Kausal
Dalam kaitannya dengan kajian tentang Pancasila maka tingkatan pengetahuan sebab-akibat berkaitan dengan kajian proses kausalitas terjadinya Pancasila .
3)     Pengetahuan Normatif
Tingkatan pengetahuan ‘normatif’ adalah hasil dari pernyataan ilmiah’ke mana’ .Dengan kajian normatif maka kita dapat  membedakan secara normatif realisasi atau pengalaman Pancasila yang seharusnya dilakukan dan direalisasikan.
4)     Pengetahuan Essensial
Kajian Pancasila secara essensial pada hakikatnya untuk mendapatkan suatu pengetahuan tentang intisari atau makna yang terdalam dari sila-sila Pancasila
Lingkup Pembahasan Pancasila Yuridis Kengeraan
                Pancasila Yuridis Kenegaraan meliputi pembahasan Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara Republik Indonesia.

4.      Beberapa Pengertian Pancasila
Kedudukan dan fungsi Pancasila bilamana kita kaji secara ilmiah memiliki pengertian yang luas.Oleh karena itu pengertian Pancasila meliputi lingkup pengertian sebagai berikut :
                                 i.            Pengertian Pancasila secara Etimologis
Secara etimologis istilah ‘Pancasila’ berasal dari Sansakerta dari India ( bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Praketa.Dan kemudiaan kata Syila dalam bahasa Jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas . Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca Syila” yang memiliki makna secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur” .


                               ii.            Pengertian Pancasila secara Historis
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang BPUPKI yang pertama, Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia . Kemudian untuk memberi nama istilah dasar negara tersebut Soekarno memberikan nama ‘Pancasila’ yang artinya lima dasar.
Adapun secara terminologi historis proses perumusan Pancasila adalah sebagai berikut :
a.       Mr. Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945)
Pada tanggal 29 Mei 1945 tersebut BPUPKI mengadakan sidangnya yang pertama . Pada kesempatan ini Mr. Muhammad Yamin mendapat kesempatan pertama mengemukakan pemikiran tentang dasar negara sebagai berikut :
1.       Peri Kebangsaan
2.      Peri kemanusiaan
3.      Peri Ketuhanan
4.      Peri Kerakyatan
5.      Kesejahteraan Rakyat
Beliau juga menyampaikan usul tertulis mengani rancangan UUD Republik Indonesia . Didalam pembukaan tersebut tercantum rumusan lima asas dasar negara yang rumusannya adalah sebagai berikut :
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Kebangsaan Persatuaan Indonesia
3.      Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.      Kerakayatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia



b.      Ir.Soekarno (1 Juni 1945)

Dalam pidato Soekarno , beliau mengajukan 5 usulan asas dasar negara Indonesia yang akan dibentuknya , yang rumusannya adalah sebagai berikut:

1.      Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2.      Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3.      Mufakat atau Demokrasi
4.      Kesejahteraan Sosial
5.      Ketuhanan yang berkebudayaan
Untuk usulan tentang rumusan dasar negara tersebut beliau mengajukan usul agar dasar negara tersebut diberi nama “Pancasila” .
                            iii.            Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945 )
Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh Nasional “Panitia Sembilan” mengadakan pertemuan untuk membahas dan menyusun sebuah naskah piagam yang dikenal “ Piagam Jakarta” yang didalamnya memuat Pancasila, sebagai buah hasil pertama kali disepakati oleh sidang .
Rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut :
1.      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya .
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia



5.      Pengertian Pancasila secara Terminologis
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 telah melahirkan negara Republik Indonesia . Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945 .
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut : 
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa 
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuaan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia yang disahkan oleh PPKI .Dan terdapat pula rumusan-rumusan Pancasila sebagai berikut :
A.    Dalam Konstitusi RIS ( Republik Indonesia Serikat )
Dalam konstitusi RIS yang berlaku tanggal 29 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950 , tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :
1.      Ketuhan Yang Maha Esa
2.      Peri Kemanusiaan
3.      Kebangsaan
4.      Kerakyatan
5.      Keadilan sosial

B.     Dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950
Dalam UUDS 1950 yang berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 sampai tanggal 5 Juli 1959, terdapat pula rumusan Pancasila seperti rumusan yang tercantum dalam Konstitusi RIS , sebagai berikut :

1.      Ketuhan Yang Maha Esa
2.      Peri Kemanusiaan
3.      Kebangsaan
4.      Kerakyatan
5.      Keadilan Sosial
C.     Rumusan Pancasila di Kalangan Masyarakat .
Selain itu terdapat juga rumusan Pancasila dasar negara yang beredar di kalangan masyarkat luas, bahkan rumusannya dangat beranekaragam antara lain  terdapat rumusan sebagai berikut :
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Peri Kemanusiaan
3.      Kebangsaan
4.      Kedaulatan Rakyat
5.      Keadilan Sosial
Dari bermacam-macam rumusan Pancasila tersebut yang sah dan benar secara konstitusional adalah rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini diperkuat dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966, dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 .

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

A. Pengantar
Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang berupa nilai-niali adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat negara republik Indonesia.Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasilan dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesiaa sejak zaman dahulu kala sebelum mendirikan negara.
B. Zaman Kutai
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa ( tiang batu). Masyarakat Kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekaah kepada para Brahmana.
C. Zaman Sriwijaya
Dalam sistem pemerintahan kerajaannya terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda kerajaan, rokhaniawan yang menajdi pengawas teknis pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci sehingga pada saat itu kerajaan dalam menjalankan sistem negaranya tidak dapat dilepaskan dengan nilai Ketuhanan. Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah tercermin pda kerajaan Sriwijaya tersebut yaitu berbunyi ‘suatu cita-cita negara yang adil dan makmur’
D. Zaman Kerajaan-kerajaan Sebelum Majapahit
Raja Airlangga membuat bangunan keagamaan dan asrama, dan raja ini memiliki sikap toleransi dalam beragama. Menurut prasasti Kelagen, Raja Airlangga telah mengadakan hubungan dagang dan bekerjasama dengan Benggola, Chola dan Champa hal ini menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan. Demikian pula menurut prasasti Kelegean, pada tahun 1037, raja Airlangga memerintahkan untuk membuat tanggul dan waduk demi kesejahteraan pertanian rakyat yang merupakan nilai-nilai sila kelima.
E. Kerajaan Majapahit
Dalam kitab Negarakertagama yang ditulis Empu Prapanca tersebut telah terdapat istilah “Pancasila” . Empu Tantular mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku itulah kita jumpai sekola persatuan nasional yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, yang bunyi lengkapanya “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda.
F. Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit rubtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah agama Islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersamaan dengan itu berkembang pulalah kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Demak, dan mulailah berdatangan orang-orang Eropa di Nusantara.
G. Kebangkitan Nasional
Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 inilah yang merupakan pelopor pergerakan nasional, sehingga segera setelah itu muncullah organisasi-organisasi pergerakan lainnya.
H. Zaman penjajahan Jepang
Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang Pemimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa Indonesia”. Akan tetapi dalam perang melawan sekutu barat yaitu ( Amerika, Inggris, Rusia, Perancis, Belanda dan negara sekutu lainnya) nampaknya Jepang semakin terdesak. Oleh karena itu agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia, maka pemerintah Jepang bersikap murah hati terhadap bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia merdeka di kelak kemudiaan hari. Untuk mendapat simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
I. Sidang BPUPKI Pertama
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama empat hari, berturut-turut yang tampil untuk berpidato menyampaikan usulannya adalah: (a) tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin, (b) tanggal 31 Maret 1945 Prof.Soepomo dan (c) tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno.
A. Mr. Muh. Yamin ( 29 Mei 1945 )
Dalam pidatonya singkatnya Muhammad Yamin mengemukakan 5 asas yaitu :
1. Peri kebangsaan
2. Peri ketuhanan
3. Kesejahteraan Rakyat
4. Peri kemanusiaan
5. Peri kerakyatan
B. Prof. Dr. Soepomo ( 31 Mei 1945 )
Prof. Dr. Soepomo mengusulkan lima asas pula yang disebut Pancasila yaitu.
1. Persatuan
2. Mufakat dan Demokrasi
3. Keadilan Sosial
4. Kekeluargaan
5. Musyawarah


Prof. Dr. Soepomo juga mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut:
1). Teori Negara Perseoranggan (Individualis)
Menurut Paham ini, Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas kontrak antara seluruh individu
2). Paham Negara Kelas ( Class Theory )
Negara adalah alat dari suatu golongan untuk menindas klasse lain .
3). Paham Negara Integralistik
Negara adalah susunan masyarkat yang integral, segala golongan, bagian atau anggotanya saling berhubungan erat satu dengan lainnya dan merupakan kesatuan organis.

C. Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )
Ir. Soekarno mengusulkan lima asas yang disebut Pancasila yaitu:
1. Nasionalisme ( Kebangsaan Indonesia )
2. Internasionalisme ( Peri Kemanusiaan )
3. Mufakat ( Demokrasi )
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa ( Ketuhanan yang berkebudayaan)
Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurut beliau bilamana diperlukan dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu:
1. Sosionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan yang berkebudayaan

Berikutnya beliau juga mengusulkan bahwa “Tri Sila” tersebut juga dapat diperas menjadi “Eka Sila’’ yang itninya adalah “gotong royong”.

J. Sidang BPUPKI kedua ( 10 – 16 Juli 1945 )
Beberapa keputusan penting yang patut diketahui dalam rapat BPUPKI kedua adalah sebagai berikut: dalam rapat tanggal 10 Juli antara lain diambil keputusan tentang bentuk negara. Pada tanggal 11 Juli 1945 keputusan yang penting adalah tentang luas wilayah negara baru, terdapat tiga usul yakni wilayah hindia Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Irian timur, Timor Portugis dan pulau-pulau sekitarnya.
Pada tanggal 14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancang Undang-Undang dasar melaporkan hasil pertemuannya. Susunan Undang-Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu :
(a) Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan dimuka dunia atas penjajahan Belanda
(b) Pembukaan Undang-Undang Dasar yang didalamnya terkandung dasar negara Pancasila
(c) Batang tubuh Undang-Undang Dasar
Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alinea pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta.
K. Proklamasi Kemerdekaan Dan Sidang PPKI
Sekembalinya dari Saigon pada tanggal 14 Agustus 1945 di Kemayoran Ir.Soekarno mengumumkan di muka orang banyak bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukan merupakan hadiah dari Jepang melainkan merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itulah maka ketua PPKI kemudian menambahkan sejumlah anggota atas tanggungjawabnya sendiri. Agar dengan demikian sifat PPKI itu berubah menjadi badan pendahuluan bagi Komite Nasional. Dalam bathinnya sebagai Komite Nasional, Panitia Persiapan Kemerdekaan itu menyelenggarakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan kemudian memlih Presiden dan Wakil Presiden.
a. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, Bung Karno dengan didampingi Bung Hatta membacakan naskah Proklamasi degan khidmah dan diawali dengan pidato PROKLAMASI.
b. Sidang PPKI
Sehari setelah Proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Sebelum sidang resmi dimulai, kira-kira 20 menit dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa pertemuan untuk membahas perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah Panitia Pembukaan UUD 1945 yang pada saat itu dikenal dengan nama Piagam Jakarta, terutama yang menyangkut perubahan sila pertama pancasila
L. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdeaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa Indonesia masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya untuk menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan NICA. Selain itu Belanda secara licik mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara Prokalamasi RI hadiah Fasis Jepang. Keadaan yang demikian ini telah membawa ketidakstabilan di bidang politik. Berlakunya sistem demokrasi liberal adalah jelas-jelas merupakan penyimpangan secara konstitusional terhadap UUD 1945, serta secara ideologi terhadap pancasila.
Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
Sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) maka ditandatangani suatu persetujuan oleh Ratu Belanda Yuliana dan Wakil Pemerintaha RI di kota Den Haag pada tanggal 27 Desember 1949. Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh karena itu persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan kedaulatan melainkan ‘pemulihan kedaulatan’ atau ‘pengakuan kedaulatan’.
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950
Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai suatu taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi Prokalamasi yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu negara persatuan dan kesatuan sebagaimana termuat dalam alinea IV.Maka terjadilah gerakan unitaritas secara spontan dan rakyat membentuk negara kesatuan yaitu dengan menggabungkan diri dengan negara Proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta, walaupun pada saat itu negara RI yang berpusat di Yogyakarta itu hanya berstatus sebagai negara bagian RIS saja. Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI tanggal 19 Mei 1950,maka seluruh negara bersatu dan negara kesatuan, dengan Konstitusi Sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pemili tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi harapan dan keinginan masyarakat, bahkan mengakibatkan ketidakstabilan pada bidang politik, ekonomi, sosial maupun hankam. Atas dasar inilah maka Presiden akhirnya mengeluarkan Dekrit atau pernyataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang isinya :
I. Membubarkan Konstituante
II. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945. Tidak berlakunya kembali UUDS tahun 1950.
III. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Berdasarkan Dekrit Presiden tersebut maka UUD 1945 berlaku kembali di Negara Republik Indonesia hingga saat ini.
Pengertian Dekrit
Dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi ( kepala negara atau organ lain ) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak. Dekrit dilakukan bilamana negara dalam keadaan darurat, keselamatan bangsa dan negara terancam oleh bahaya. Landasan hukum dekrit adalah “Hukum Darurat” yang dibedakan atas dua macam yaitu :
a) Hukum Tatanegara Darurat Subjektif
Suatu hukum Tatanegara dalam arti subjektif yaitu suatu keadaan hukum yang memberi wewenang kepada organ tertinggi untuk bila perlu untuk mengambil tindakan-tindakan hukum bahkan kalau perlu melanggar undang-undang hak-hal asasi rakyat, bahkan kalau perlu Undang-Undang Dasar.
b) Hukum Tatanegara Darurat Objektif
Hukum tatanegara darurat objektif yaitu suatu keadaan hukum yang memberikan wewenang kepaa organ tertinggi negara untuk mengambil tindakan-tindakan hukum, namun tetap berlandaskan pada konstitusi yang berlaku, contohnya SP 11 Maret 1966.

Masa Orde Baru
Tatanan masyarakat dan pemerintahan setelah meletusnya G30S/PKI sampai saat ini disebut ‘Orde Baru’ , yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Munculnya Orde Baru diawali dengan munculnya aksi-aksi dari seluruh masyarakat. Gelombang aksi rakyat tersebut muncul dimana-mana dengan suatu tuntutan yang terkenal dengan ‘Tritura’ atau (Tiga Tuntutan Hati Nurani Rakyat), sebagai perwujudan dari tuntutan rasa keadilan dan kebenaran. Adapun isi ‘Tritura’ tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
2) Pembersihan Kabinet dari unsur-unsur G30S/PKI
3) Penurunan Harga
Demikianlah Orde Baru berangsur-angsur melaksanakan program-programnya dalam upaya untuk merealisasikan pembangunan nasionalsebagai pewujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Tugas Pancasila ke 3 :D 

C.S Lewis adalah dulu Ateis, sekarang memilih menjadi pengikut TUHAN YESUS


C.S. Lewis adalah penulis film Narnia..saya yakin saudara pasti mengenal film narnia tersebut.....



C.S Lewis adalah dulu Ateis, sekarang memilih menjadi pengikut TUHAN YESUS ..

beginilah kesaksiannya :

Selama bertahun-tahun, C.S Lewis penulis karya Narnia, merupakan seorang ateis yang sangat sulit untuk diyakinkan tentang keberadaan TUHAN YESUS). Dibutuhkan pergumulan intelektual yang panjang sebelum Lewis akhirnya menerima keberadaan TUHAN YESUS).









tempatnya belajar dan tempat dimana akhirnya ia mengajar, dengan pertanyaan-pertanyaan tentang Tuhan yang baginya memang tidak ada jawabannya.
"Mengapa Tuhan Anda menciptakan alam semesta yang begitu kejam?"
"Mengapa Tuhan Anda mengizinkan seorang bayi meninggal?"
"Mengapa Tuhan Anda mengizinkan hewan yang tidak berdaya menderita sakit?"
"Mengapa Tuhan Anda menciptakan alam semesta yang begitu besar tapi hanya satu planet yang dapat didiami?"
"Mengapa alam semesta ciptaan Tuhan Anda ini berjalan sesuai dengan perkiraan para ilmuwan?"

"Jika Tuhan Anda itu baik dan maha kuasa, mengapa begitu banyak dari makhluk ciptaan-Nya yang tidak gembira? Bukankah Ia maha pengasih?"
"Mengapa manusia selalu terlibat dalam perang dan saling membunuh?"

Salah satu teman diskusinya adalah J.R.R Tolkien, penulis trilogi "Lord of the Ring" yang sangat dihormati Lewis sebagai lawannya dalam berdebat. Salah satu hal yang membuat Lewis mempertimbangkan keberadaan Tuhan yaitu dikarenakan hampir semua teman-temannya yang brillian di Oxford merupakan orang yang percaya pada Tuhan, termasuk Tolkien. Di benaknya, ia sering dibayangi pertanyaan, "Mengapa?"

(gambar :J.R.R Tolkien penulis trilogi "Lord of the Ring)

Lewis adalah sosok yang sangat gemar membaca. Semua karya tulisan dari penulis barat yang terkenal dipelajari dan diteliti olehnya. Chesterton, Samuel Johnson, Spenser, Milton, Dante, John Donne, George Herbert dan Bunyan. Ia menemukan bahwa tulisan mereka sangat mendalam, kaya dan begitu nyata dalam menggambarkan kehidupan sehari-hari. Dan penulis-penulis ini semuanya merupakan orang Kristen.

Bagaimana dengan penulis-penulis humanis yang terbesar, yang kebanyakannya adalah ateis? George Bernard Shaw, H.G Wells, John Stuart Mill dan Voltaire - mengapa karya mereka terkesan begitu dangkal, tidak kaya ataupun berisi makna bagi kehidupan sehari-hari?

Pada waktu itu Lewis hanya percaya pada rasionalisme dan materialisme. Tetapi di dalam pencariannya yang panjang, ia akhirnya harus mengakui bahwa materi dan rasio tidak dapat menjelaskan pengalaman manusia. Setelah begitu banyak membaca, ia semakin menyakini akan eksisnya satu pengaruh supranatural. Tetapi masih sulit baginya untuk menerima bahwa rasio yang berada di balik alam semesta ini atau pengaruh supranatural itu adalah Tuhan.

Malam demi malam ia bergumul sendirian di kamarnya di Magdalen Kolej, ia terus menolak untuk menerima identitas dan realitas Sang Mutlak. Di musim semi 1929, saat ia sedang berada di dalam sebuah bus di Oxford, tanpa kata-kata dan sesuatu apapun, tiba-tiba ia merasa terbebani dan dingin, seperti manusia es yang tidak terjangkau. Sesaat ia merasa harus membuat suatu keputusan. Lalu, hatinya yang sekeras batu, sedikit demi sedikit mulai mencair. Ia kemudian percaya. Di dalam kesendiriannya di atas bus, ia akhirnya mengakui bahwa Yang Mutlak adalah Roh. Roh adalah Tuhan. Dan Lewis menjadi seorang percaya (theis).

Ia menulis pada temannya, "Aku menyerah. Aku mengaku Tuhan adalah Tuhan." Ia menggambarkan dirinya sebagai orang percaya yang paling enggan dan patah hati. Ia menulis kepada teman baiknya, "Hal-hal yang mengerikan sedang terjadi kepada saya, sebaiknya Anda segera datang untuk menemui saya, jika tidak saya mungkin akan masuk biara…"
Walaupun Lewis akhirnya menerima eksisnya Tuhan tetapi ia masih belum dapat memahami seluruh konsep tentang Kristus. Ia tidak dapat memahami bagaimana kehidupan dan kematian seseorang yang hidup 2000 tahun yang lalu dapat membantunya sekarang. Ia cukup mengenal Kekristenan untuk mengetahui bahwa teladan Kristus bukanlah jantung dari Kekristenan. Ia tahu bahwa ia harus menyakini bahwa darah Domba Allah itu telah menebusnya sekarang.
Lewis mendiskusikan dilemanya dengan Tolkien. Di suatu malam saat mereka berjalan-jalan di antara rusa dan pohon-pohon besar di taman, Lewis mengutarakan dilema yang dialaminya.
Tolkien berkata, "Kekristenan adalah kebenaran, satu fakta historis."
"Jika saya tidak memahami makna penyaliban atau kebangkitan atau penebusan, bagaimana saya dapat percaya pada Kristus?" Lewis berdiskusi.
Tolkien yang tahu Lewis sangat menyukai naskah bukunya tentang Hobbit dan mitos, yang akhirnya diterbitkan sebagai trilogi, "Lord of the Ring", bertanya, "Anda sangat menyukai mitos, bukan?
"Tentu saja" jawab Lewis.
"Apakah Anda senang dengan unsur seorang Tuhan yang mati namun hidup kembali?"
"Ya", aku Lewis, "tapi saya tidak tahu mengapa".
"Saya juga tidak," jawab Tolkien. "Mengapa Anda begitu menuntut kejelasan tentang Kekristenan? Terima saja fakta bahwa Kekristenan adalah mitos yang sesungguhnya terjadi."
"Tetapi mitos itu bohong," Lewis berargumentasi, "tidak ada nilainya, walaupun mitos begitu menyenangkan."
"Tidak," Tolkien berpendapat, "mitos yang Anda katakan bohong itu adalah mitos manusia, walaupun mereka mengandung sedikit kebenaran. Mitos yang sepenuhnya benar – kelahiran, kematian dan kebangkitan Kristus – adalah mitos Allah."
"Mungkin saya terlalu menuntut dari suatu misteri, tetapi bukankah percaya itu pada akhirnya adalah kasih karunia dari Allah?" Lewis menalar.
Seminggu setelah percakapan itu, Lewis dibonceng oleh kakaknya, Warnie untuk mengunjungi kebun binatang. Perjalanan ke kebun binatang itu hanya berjarak 50 km, tetapi bagi Lewis perjalanan itu menempuh jarak 2000 tahun. Lewis sendiri tidak dapat merumuskan proses atau alasan yang dapat menjelaskan tentang apa yang terjadi. Ia berkata, bahwa seolah-olah selama ini ia sedang tertidur lena dan tiba-tiba ia sadar dan bangun. Saat ia turun dari sepeda motor itu, ia percaya pada Kristus. Lewis dengan rendah hati menyimpulkan, "Itulah kasih karunia Tuhan". Pada waktu itu Lewis berusia 33 tahun.
Buku pertama yang ditulisnya setelah ia percaya adalah Pilgrim Regress yang mendapat sambutan yang baik dari publik. Lewat buku-buku dan program-program radionya yang popular, Lewis banyak menyakinkan orang awam akan kebenaran Kekristenan. Tetapi Lewis juga sangat menyadari bahwa banyak orang tertarik dengan Kekristenan pada awalnya tetapi, setelah mereka mempelajarinya lebih dalam, mereka akan menolak dengan keras. Karena Kekristenan itu tidak mudah. Tuhan menuntut penyerahan yang total dan memperlihatkan kepada manusia akan jurang yang begitu besar antara daging dan yang supranatural.
Untuk menyadarkan orang Kristen akan bahaya yang mengiringi perjalanan spiritual orang percaya, Lewis menulis 31 artikel yang akhirnya dibukukan menjadi The Screwtape LettersThe Screwtape Letters merupakan surat-surat dari seorang setan senior kepada setan junior, yang sedang belajar bagaimana untuk menghancurkan iman orang Kristen. Buku ini diterbitkan pada tahun 1942 dan Lewis mendedikasikan buku itu kepada Tolkien.
Pergumulan intelektual Lewis dari seorang ateis menjadi seorang percaya membuatnya calon yang tepat untuk menulis tentang apologetika atau mempertahankan iman Kekristenan. Lewis akhirnya menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan yang sering dipakainya untuk menantang orang-orang percaya. Buku yang berjudul The Problems of Pain yang bertujuan untuk menjelaskan penderitaan kemudian menerima sambutan yang hangat di kalangan orang awam. Ia berkata kepada kakaknya, "Saya harus menyakinkan pembaca bahwa saya menganjurkan Kekristenan bukan karena saya menyukainya atau karena itu baik bagi masyarakat, tetapi karena Kekristenan adalah kebenaran. Hal ini memang terjadi. Suatu fakta sentral dalam keberadaan kita!" Dari seseorang yang keras menolak kebenaran, Lewis kemudian menjadi seseorang yang tidak tergoyahkan dalam keyakinannya akan kebenaran dan eksistensi Tuhan.


Berikut Profil Cs Lewis

C.S. Lewis
Sarjana, Penulis, dan Pembela Iman
Nama C.S. Lewis bisa jadi lebih banyak dikenal melalui kutipan-kutipan singkat tulisannya yang muncul dalam tulisan orang lain. Kemungkinan pada sarjana sastra Inggris dan sarjana teologia saja yang sempat bertatapan langsung dengan karyanya. Para penggemar cerita fantasi, yang rajin menelusuri rak-rak toko buku atau menggeledah pasar buku loak, mungkin beruntung menemukan Kisah dari Narnia (Dian Rakyat), terjemahan serial dongeng anak-anaknya yang terkenal itu. Atau, barangkali Anda sempat menonton Shadowlands, film garapan Richard Attenborough yang menampilkan akting memikat Anthony Hopkins dan Debra Winger.
Clive Staples Lewis lahir di Belfast. Irlandia, 29 November 1898. Orang tuanya, Albert dan Flora Lewis, berwawasan luas dan gemar membaca berbagai macam buku.

Merekalah yang mengajar Jack (nama panggilan Lewis) dan kakaknya, Warren, membaca sejak dini dan memanfaatkan perpustakaan keluarga. Begitu berlimaph koleksi mereka. Lewis mencatat dalam otobiografinya, "buku-buku berserakan di ruang belajar, di ruang gambar, di tempat penggantungan jas, di dua rak buku besar, di ruang tidur, bahkan di loteng tempat bak penampungan air, buku pun bertumpuk setinggi bahu saya, bermacam-macam buku bacaan...." Dunia buku, dunia gagasan, menjadi lebih nyata dan lebih bermakna baginya daripada dunia luar dengan segala teknologinya pada masa itu.

Keteduhan ruma ini terguncang hebat ketika sang ibu meninggal saat Lewis berumur sepuluh tahun. Tepat sebelum meninggal, ibunya memberikan Alkitab bertuliskan, "Dari Mami, dengan kasih yang terdalam, Agustus 1908." Namun, efek pemberian ini baru berlangsung lama kemudian.

Lewis marah terhadap Allah atas kematian ibunya dan menyimpulkan bahwa Allah itu kejam atau ia hanya suatu abstraksi yang samar-samar. Inilah salah satu soal yang kemudian membawanya ke dalam ateisme.
Ayahnya lalu mengiri ke sekolah berasrama, bergabung dengan kakaknya. Keadaan tidaklah nyaman bagi keduanya karena sang kepala sekolah gampang sekali marah-marah. Lewis menulis, "Kalau saja sekolah itu tidak ditutup, atau saya harus tinggal di sana dua tahun lebih lama, barangkali saya tidak pernah menjadi sarjana." Ironisnya, di sekolah itu pula ia mulai berdoa dan membaca Alkitab. Setelah sekolah itu ditutup, Lewis masuk ke Malvern Chebourg School di Inggris dan kemudian melanjutkan ke Malvern College. Tidak lama, Lewis pindah dan ditempatkan di bawah pengawasan W.T. Kirkpatrick, yang oleh Lewis dijuluki sebagai "seorang ateis yang sangat satiris."
Kirkpatrick melihat potensi yang kuat dalam diri Lewis dan memberi tahu Albert Lewis bahwa anaknya bisa menjadi penulis atau sarjana, "namun entahlah kalau untuk bidang yang lain." Menyadari kebenaran pandangan Kirkpatrick ini, Lewis mengajukan permohonan dan memperoleh beasiswa untuk kuliah di University College, kampus tertua Oxford.

Kenangan masa kanak-kanak Lewis mengungkapkan suatu kerinduan yang mendalam akan sukacita. Sebagai kanak-kanak, ia membayangkan tempat-tempat yang digelimangi sukacita kekal. Sewaktu dewasa, ia membca puisi-puisi romantis, Plato dan mitologi Jerman kuno dalam upayanya menemukan sukacita kekal tersebut. "Saya meragukan bahwa seseorang yang pernah menegcap [sukacita] akan mau -- bila hal itu bergantung padanya -- untuk menukarnya dengan segala kesenangan dunia ini," tulis Lewis.

Tahun 1917, ia masuk tentara, namun diizinkan tetap kuliah di Oxford sampai ia ditugaskan sebagai letnan dua dan dikirim ke garis depan. Setelah terluka dan dibebastugaskan, Lewis kembali menekuni kuliahnya dan menjadi lulusan terbaik dalam angkatannya.
Karena belum ada peluang untuk mengajar filsafat, ia melanjutkkan kuliah tahun keempat di Oxford College, tempat ia bertemu dengan seorang mahasiswa Kristen bernama Nevil Coghill. Coghill memiliki perspektif yang berperan dalam mengubah cara Lewis memandang dunia ini.
Mengenai Coghill, Lewis mengatakan, "[Ia] jelas orang yang paling cerdas dan paling terpelajar di kelas ini.... Faktor-faktor yang mengganggu saya dalam diri Coghill (yaitu Kekristenan) ini memperbesar gangguan yang saat ini menantang seluruh cara pandang saya sebelumnya. Semua buku yang pernah saya baca seakan mulai menyerang saya."
Lewis pun mulai membaca karya-karya pengarang Kristen. Ia teristimewa mengagumi George MacDonald, penulis Skotlandia. Di dalam tulisan-tulisannya, Lewis menemukan suatu kekudusan yang belum pernah dijumpainya sebelumnya. Karya-karya John Milton, khususnya Paradise Lost, semakin menggugah rasa ingin tahunya. Demikian pula persahabatannya dengan J.R.R. Tolkien, pengarangThe Lord of the Rings.

Tahun 1925, Lewis tergabung dalam organisasi sarjana Inggris di Magdalen College, Oxford. Kuliah-kuliahnya selalu penuh peserta, sehingga diperlukan ruang yang lebih luas. Seiring dengan itu, semakin giat pula ia mencari Tuhan. Dalam sebuah surat kepada sahabat dekatnya, Lewis menceritakan "percakapan panjang yang memuaskan dengan dua orang teman Kristen dengan pengakuan bahwa "Saya belajar banyak." Cara pandangnya telah bergeser dari Idealisme (tidak mengakui adanya pribadi Allah) ke Panteisme (Allah yang impersonal, yang ada di dalam segala sesuatu), dan kemudian pada Teisme (keberadaan Allah).

"Pada saat kuliah tentang Trinitas tahun 1929, saya menyerah, dan mengakui, bahwa Allah adalah Allah -- saya pun berlutut dan berdoa.... Kekerasan Allah itu jauh lebih lembut daripada kelunakan manusia, dan apa yang dipaksakan-Nya adalah demi pembebasan kita."

Langkah terakhir Lewis menuju Kekristenan adalah sewaktu ia menerima penjelmaan Yesus Kristus sebagai fakta. "Sekarang saya mendekati sumber yang sejak masa kecil saya telah melepaskan panah-panah Sukacita itu.... Sedikit pun saya tidak menduga adanya keterkaitan antara Allah dan Sukacita. Bayangan saya justru sebaliknya. Dalam pengharapan saya, jantung realitas akan dapat dilambangkan sebaik-baiknya sebagai sebuah tempat; sebaliknya, saya menemukannya sebagai Seorang Pribadi." Sukacita abadi pun menjadi suatu kenyataan bagi C.S. Lewis.
***
Seorang sahabat dekatnya, Owen Barfield, menyatakan, sebenarnya ada tiga "C.S. Lewis." Maksudnya, sepanjang hidupnya, Lewis menjalani tiga profesi yang sangat berbeda -- dan menjalani ketiga-tiganya dengan berhasil.
Pertama, ia sarjana dan kritikus sastra yang menonjol di Oxford dan Cambridge (ia diangkat sebagai profesor di Cambridge tahun 1955). Kedua, ia pengarang fiksi ilmiah dan cerita anak-anak yang termashyur. Ketiga, Lewis adalah penulis dan penyiar radio yang gigih membela iman Kristen.
Tahun 1936, Lewis menerbitkan karya terobosan yang mengukuhkan reputasinya sebagai sarjana sastra, The Allegory of Love. Buku ini mengubah pemahaman tentang fungsi alegori dalam sastra abad pertengahan. Karya penting lainnya terbit tahun 1954, yaitu English Literature in the Sixteenth Century, kupasan tuntas puisi dan narasi dalam kesusastraan Inggris abad ke-16.
Akan tetapi, Lewis lebih dikenal melalui karya fiksi dan apologetika Kristennya. Tahun 1936, ia menyelesaikan buku pertama dari trilogi fiksi ilmiah berlatar ruang angkasa, Out of the Silent Planet. Bagian kedua, Perelandra, menyusul tahun 1943, dan bagian terakhir, That Hideous Strength, terbit tahun 1945. Namun, karyanya yang paling menonjol dan paling laris adalah tujuh jilid Chronicle of Narnia (1950-1956). Jilid pertamanya, The Lion, the Witch, and the Wardrobe, menampilkan Aslan sang singa, figur yang melambangkan Kristus, pencipta dan penguasa negeri Narnia, serta petualangan empat anak Inggris yang memasuki negeri itu melalui sebuah lemari pakaian.
Adapun reputasi Lewis sebagai pembela iman Kristen yang gigih dimulai dengan terbitnya dua karya pentingnya: The Problem of Pain (bahasan tentang penderitaan -- dan doktrin tentang neraka -- sebagai bukti akan adanya alam semesta yang teratur, terbit 1940) dan The Screwtape Letters (surat-menyurat antara iblis tua dan iblis muda, terbit 1942).
Pada masa Perang Dunia II, Lewis tampil sebagai pengisi acara rohani di radio, dan kemudian dikenal sebagai "rasul bagi kaum skeptis." Esei-eseinya yang disiarkan tersebut menegakkan dan menjelaskan iman Kristen yang memberikan penghiburan bagi jiwa-jiwa yang ketakutan dan terluka. Kumpulan eseinya ini diterbitkan di AS sebagai Mere Christianity pada tahun 1952.
Poster C.S. Lewis muncul pada sampul majalah Time, 8 September 1947. Dalam usia yang relatif muda dan baru bertobat enam belas tahun, ia telah menjadi pengarang Kristen paling terkenal di Amerika Serikat dan Inggris.
Salah seorang penyimak karyanya adalah Joy Davidman Gresham, seorang Yahudi Amerika, aktivis Partai Komunis yang kemudian bertobat dan memeluk Kekristenan. Perjumpaan mereka pada awal 1950-an, yang difilmkan sebagai Shadowlands, diawali oleh kerinduan Joy untuk berbincang-bincang lebih lanjut dengan pengarang favoritnya tentang Kekristenan. Lewis kemudian menikah dengan janda beranak dua ini. Namun, kebahagiaan pernikahan mereka hanya berlangsung sebentar karena Joy meninggal tahun 1960 akibat kanker. Perhumulan imannya setelah kepergian Joy ini dituangkannya dalam A Grief Observed (1960).
***
Dalam menelusuri karya dan sumbangan C.S. Lewis, pencapaian terbesarnya tidak lain adalah dalam kampus kehidupan itu sendiri. Pada saat peradaban Barat modern tergelincir ke dalam era "pasca-Kristen", Lewis dengan berani menantang pemikiran yang berkembang di balik modernisme dan teologia liberal.
David Barrat menggambarkan pencapaian tersebut sebagai kemampuan untuk "membawa kebenaran lama dan memberinya relevansi dan vitalitas baru di tengah zaman sekuler, serta menantang sikap puas diri yang tengah berkembang...." Kekristenan Ortodoks sedang mundur pada saat Lewis bertobat -- digempur baik oleh teologia liberal maupun skeptisme ilmiah dan sekuler.
Ketika ia meninggal dunia pada tahun 1953, Gereja Kristen di Inggris, dan terlebih lagi di Amerika Serikat, sedang memasuki suatu masa pembaruan. Orang-orang Kristen bermunculan dari "tempat persembunyian" mereka dengan keyakinan dan pengharapan yang baru. Harus diakui, hal ini sebagian didorong oleh apa yang dikerjakan C.S. Lewis.
Tidak banyak orang yang mempengaruhi dunia seperti C.S. Lewis. Lebih dari lima puluh karyanya telah membuka pikiran dan imajinasi banyak orang. Sampai saat ini, buku-buku Lewis terjual lebih dari dua juta eksemplar setiap tahunnya -- separuhnya dari The Chronicles of Narnia yang ditulis untuk anak-anak itu. ***




sekian kesaksian dari C.S. Lewis adalah dulu Ateis, sekarang memilih menjadi pengikut TUHAN YESUS ..
semoga bermanfaat yaa kesaksian ini...LORD JESUS bless you all...