Thursday, August 12, 2010

KEBENARAN

Matius 25: 14-30 menjelaskan kepada kita mengenai perumpamaan tentang talenta, dari kisah ini kita bisa belajar tiga hal tentang benih.

KEBENARAN 1 - Tiap orang pasti memiliki benih untuk ditabur

Dalam kisah Perumpamaan Tentang Talenta itu dijelaskan bahwa tuan itu MEMPERCAYAKAN HARTANYA kepada para hambanya. Berarti setiap hamba memiliki talenta. Tuan adalah gambaran Tuhan Yesus sendiri, sedangkan hamba-hamba itu adalah gambaran kita semua. Jadi kita semua pasti memiliki “sesuatu” dari Tuhan. Jangan pernah berkata tidak punya, karena dalam hal memberi kepada orang lain atau menabur kita selalu memiliki benih. 
Ingat Janda Sarfat yang sangat miskin. Setelah tepung dan minyak yang sedikit, sebagai miliknya yang terakhir, diolah dan dimakan, janda itu dan anaknya akan mati karena tidak memiliki apa-apa lagi untuk dimakan. Namun Tuhan mengutus nabi Elia untuk meminta bagian dari milik janda itu. Janda Sarfat itu taat, walaupun sangat sedikit, ia memandang miliknya bukan sebagai roti saja tapi juga ada benih di dalamnya untuk ditabur kepada nabi Elia. Kemurahan hati janda Sarfat ini membuat Tuhan memberkatinya berlimpah-limpah sehingga ia tidak jadi mati kelaparan. Kita selalu punya benih untuk ditabur!

KEBENARAN 2 - Kita diberi kuasa untuk melipatgandakannya

Dalam perumpamaan tentang talenta, sang tuan mempercayakan hartanya kepada para hambanya sesuai KESANGGUPAN mereka masing-masing. Kata Kesanggupan ini dalam bahasa aslinya menggunakan kata “Dunamis”, yang artinya kuasa untuk menghasilkan mujizat. 
Hal ini sama dengan yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 1:8 : “Tetapi kamu akan menerima KUASA (dunamis), kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,….” Roh Kudus sudah dicurahkan atas kita (saat Pentakosta) dan dunamis itu sudah ada dalam diri kita. Dalam hal talenta, dunamis yang dimaksudkan adalah : kuasa untuk melipatganda. Dalam hidup kita yang penuh dengan Roh Kudus, Tuhan memberikan kuasa pada setiap kita untuk bisa melipatgandakan tiap benih yang dipercayakan kepada kita.

KEBENARAN 3 - Benih yang ditabur pasti berlipatganda

Dalam Matius 25:16 ditulis : “Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia MENJALANKAN UANG ITU lalu beroleh laba lima talenta” Hamba ini rajin bekerja, karena ia segera menjalankan uang itu. Dalam terjemahan NIV ditulis : HE PUT HIS MONEY TO WORK, ia meletakkan uangnya untuk bekerja. Jadi yang bekerja adalah uangnya, atau uang yang bekerja bagi dia. Dunia bisnis modern memahami akan hal ini. Mereka tahu jika berinvestasi di tempat yang tepat, uang mereka akan berlipatganda dengan sendirinya. Padahal kebenaran ini sudah Tuhan Yesus nyatakan 2000 tahun yang lalu. Segala sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada orang yang dipenuhi Roh Kudus memiliki ‘potensi kehidupan’ saat itu ditaburkan. Ia dapat bekerja dg sendirinya dan melipatganda. Kata benih mengandung arti : sesuatu yang bisa di-extend (diperluas). Benih memiliki ‘potensi kehidupan’ dan bisa berlipatganda, yaitu pada saat ditaburkan.

Kesimpulan dari semuanya ini adalah : 
Jadilah orang yang murah hati, jadilah penabur yang baik.
Jadilah pribadi yang membuat orang lain lebih baik. Kemalasan dan keegoisan yang membuat talenta yang Tuhan karuniakan tidak maksimal bahkan tidak berkembang. 
Benih illahi telah dikaruniakan dalam kehidupan kita : kita punya benih, kita diberi kuasa dan Tuhan akan melipatgandakannya saat benih itu ditabur. Bahkan Tuhan akan percayakan lebih banyak lagi benih kepada kita. 
Puji Tuhan! Saat kita mengembangkan orang lain dengan tidak mementingkan diri sendiri, itulah cara mengembangkan diri yang Tuhan ingin kita lakukan. 

Salam damai sejahtera bagi kita semua, kami ucapkan selamat beraktivitas. Sukses buat semua dan tetap semangat. Bagi para hamba-2 Tuhan kami mengucapkan selamat melayani. Pasti ada berkat yg luar biasa DARI TUHAN YESUS buat kita semua.amin..^_^

Teriring salam damai sejahtera.
Bagi TUHAN tidak ada yang mustahil 

No comments:

Post a Comment